BAB 17
PENDAPATAN
Defenisi pendapatan
Sesuai defenisi di PSAK 23(revisi
2010) ,pendapatan adalah arus masuk kotor dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yan tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari konstribusi penanaman modal.penghasilan terdiri atas pendapatan
dan keuntungan.pendapatan adalah penhasilan yang berasal dari aktivitas
normal,yang didapat dari penjualan,pendapatan jasa,bunga,dividen,dan
royalti,sedangkan keuntungan adalah pos lain yang memenuhi defenisi penghasilan
yang mingkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa contoh keuntungan dari penjualan aset tetap.
Pengukuran dan
pengakuan pendapatan
Pengukuran
Pendapatan diukur dengan nilai wajar immbalan yang
diterima atau dapat diterima.dalam banyak kasus nilai pendapatan biasanya dapat
ditetntukan dengan mudah dari kontrak atau kesepakatan antara entitas dengan
pembeli.jumlah imbalan yang diterima biasanya berupa kas atau setara kas yang
dapat ditagihkan
Pengakuan pendapatan
Pendapatan
diakui ketika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke dalam
perusahaan dan nilai manfaat tersebut dapat diukur dengan andal.Berikut adalah
penjelasan mengenai saa kapan umumnya kedua kondisi tersebut dapat diakui
sebagai pendapatan
1. Penjualan
barang:umumnya pendapatan diakui pada saat penjualan yaitu saat penyerahan
barang
2. Pendapatan
jasa: umumnya pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa yang ditagihkan
3. Pendapatan
yang berasal dari penggunaan aset,misalnya pendapatan bunga ,sewa atau royalti
: umumnya pendapatan dapat diakui pada saat berlalunya waktu atau pada saat aset digunakan
4. Pendapatan
yang berasal dari penjualan aset selain persediaan:umumnya pendapatan
(keuntungan dari pelepasan aset) diakui pada saat penjualan atau pertukaran
Beberapa
contoh pengakuan pendapatan selain pada saat penyerahan adalah sebagai berikut:
1. Pengakuan
pendapatan sebelum penyerahan barang/jasa
2. Pengakuan
pendapatan pada saat barang/jasa selesai,sebelum diserahkan kepada pembeli
3. Pengakuan
pendapatan setelah penyerahan barang/jasa
Pendapatan penjualan
barang
Menurut PSAK 23(revisi 2010)pendapatan,entitas mengakui pendapatan
dari penjualan barang ketika semua kondisi berikut terpenuhi
1. Entitas
telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikkan barang secara signifikan
kepada pembeli
2. Entitas
tidak lagi melanjutkan pengelolan yan terkait dengan kepemilikkan barang
tersebut atau sudah tidak lagi memiliki kendali atau kontrol yang efektif atas
barang yang dijual
3. Jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal
4. Kemungkinan
besar manfaat ekonomi yang terkait transaksi tersebut akan mengalir ke entitas
5. Biaya
yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut
dapat diukur dengan andal
Penjualan bill and hold
Yang
dimaksud dengan penjualan Bill and Hold adalah penjualan barang dengan
penundaan pengiriman barang.sebagai ilustri,PT Gema menjual perlengkapan mesin
cetak kepada PT Cetak yang berencana membuka cabang baru di kota Bandung.Dalam
kesepakatan jual beli,PT Cetak meminta PT Gema tetap memegang mesin tersebut
dan mengirrimkannya pada saat baru sudah siap.Transaksi jual beli sudah terjadi
pada saat kesepakatan ditandatangani sehinggan PT Gema tetap melakukan
penagihan seperti penjualan pada umunya tanpa menunggu mesin tersebut
diserahkan kepada PT Cetak .Kesepakatan jual beli semacam ini dikenal dengan
istilah Bill and Hold
Penjualan Barang dengan
Instalasi
Penjualan
barang dengan instalasi adalah penjualan barang yang ketika barang diantar ke
tempat pembeli.berikut ilustrinya:
PT
Khafila menjual peralatan medis berupa alat fisiotrapi di rumah sakit.Instalasi
memakan waktu sekitar 3 minggu dan harus dilakukan oleh teknisi khusus.Dalam
kasus ini ,resiko dan manfaat masih berada di PT Khafila sampai instalasi
dilakukan.Denan demikian ,tidak ada pendapatan penjualan yang diakui terkait
penjualan pada saat peralatan diantar ke tempat pembeli
Penjualan dengan
perjanjian membeli kembali(buyback agreement)
Jika perusahaan menjual
barangnya kemudian terdapat perjanjian untuk membelinya kembali pada periode
waktu tertentu,apakah artinya perusahaan telah menjual barangnya?dengan
demikian apakah pendapatan dapat diakui? Kesepakatan penjualan semcam ini memerlukan
analisis apakah resiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah dari penjual
kepada pembeli,
Penjualan menggunakan
Agen
Banyak
perusahaan yang menjual produknya melalui perantara agen atau perantara atau
distributor.Agen bertugas memasarkan dan menyerahkan barang kepada konsumen akhir.Produsen
menyerahkan barang kepada agen dan selanjutnya agen tersebut yang menyerahkan
barang kepada konsumen akhir.biasanya agen menerima komisi dari penjualan tersebut.
Penjualan Barang
Konsinyasi
Jenis
kesepakatan penjualan yang melibatkan hubungan antara prinsipal dan agen juga
biasa dilakukan dalam bentuk penjualan konsinyasi.Dalam kesepakatan penjualan
konsinyasi.consignor(produsen atau wholesaler) mengirimkan kepada barang kepada
consignee(diler) yaang bertindak sebagai agen dalam menjual produk yang
dimiliki oleh consignor.consignor mengakui pendapatan penjualan sedangkan agen
mengakui komisi penjualan
Pendapatan jasa
Pendapatan jasa dapat bersifat
jangka pendek maupun jangka panjang.Menurut PSAK 23(revisi 2010) pendapatan
jasa dapat diakui berdasarkan tahap penyelesaian dengan syarat bahwa hasil
transaksi dapat diestimasi dengan andal
1.jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal
2.kemungkinan
besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke
entitas
3.
tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada ahir periode pelaporan dapat
diukur secara andal
4.Biaya
yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur dengan andal
Tingkat
penyelesaian pendapatan dapat diselesaikan dengan beberapa metode yang sesuai
dengan sifat transaksi,seperti:
1.survei pekerjaan yang telah
dilaksanakan
2.jasa
yang telah dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persenntase dari total
jasa yang dilakukan atau
3.proposi
biaya yang timbul hingga tanggal tertenti dibagi estimasi total biaya transaksi
tersebut
Jika
transaksi tidak dapat diestimasi dengan andal dan kemungkinan kecil biaya yang
terjadi dapat dipulihkan,maka pendapatan jasa tidak dapat diketahui dan biaya
yang timbul diakui sebagai beban.
Pendapatan
Bunga,Royalti,dan Dividen
Pendapatan yang timbul dari
penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,royalti,dan
dividen diakui sebagai berikut:
1. Pengakuan
pendapatan bunga mengikuti konsep akuntansi akrual
2. Pendapatan
royalti diterima dari penggunaan aset perusahan seperti paten,hak cipta musik
dan film,akan diakui berdasarkan garis lurus selama periode waktu perjanjian
royalti
3. Pendapatan
dividen diakui ketika muncul hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
dividen,yaitu tanggal pengumuman dividen.
Progam Loyitas
pelanggan
Progam loyalitas pelanggan digunakan
entitas untuk memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli barang atau
jasa yang mereka jual.ketika pelanggan membeli barang atau jasa,entitas kemudian memberikan poin penghargaan kepada
pelanggan.penghargaan tersebuut dapat diturkan dengan barang atau jasa secara
gratis atau dengan pemotongan harga
Kontrak konstruksi
jangka panjang
Kontrak
konstruksi adalah kontrak yang secara khusus dinegoisasikan untuk konstruksi
suatu aset tunggal seperti bangunan,jembatan bendungan,jalan,atau beberapa aset
yang berhubungan satu sama lain atau beberapa aset yang saling tergantung dalam
rancangannya,teknologi,fingsi atau tujuan penggunaanya seperti konstruksi
kilang minyak.
Perlakuan akuntansi untuk kontrak
konstruksi diatur dalam PSAK 24(revisi 2010) Kontrak konstruksi.kontrak
konstruksi biasanya terdiri atas 2 jenis yaitu kontrak harga tetap dan kontrak
biaya plus.kontrak harga tetap adalah kontrak konstuksi dimana kontraktor
menyepakati nilai kontrak yang telah ditentukan ,atau tarif tetap yang
telah ditentukan per unit output,yang
dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketemtuan kenaikan biaya.sedangkan
kontrak biaya plus adalah kontrak konstruksi yang menyepakati bahwa kontraktor
mendapatkan pergantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah
ditentukan ditambah imbalan persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.
Pengakuan pendapatan
dan beban kontrak
Pengakuan pendapatan dan beban
kontrak dapat dibedakan menjadi 2 metode yaitu
1.metode
persentase penyelesaian(percentage of completion method)
Perusahaan mengakui pendapatan ,beban
dan laba setiap periodenya berdasarkan tahap penyelesaian kontrak yaitu
berdsarkan persentase penyelesaian
2.metode
biaya pemulihan(cost-recovery method)
Dalam beberapa kondisi ketika metpde
persentase penyelesaian tidak dapat digunakan maka menurut metode ini
pendapatan hanya diakui sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya
tersebut diperkirakan dapat terpulihkan.
Metode persentase
penyelesaian
Perhitungan
persentase penyelesaian
Seperti yang telah dijelasakan dalam
PSAK 23(revisi 2010)pendapatan,tingkat penyelesaian transaksi dapat ditentukan
dengan berbagai cara,perusahaan mengunakkan dasar yang andal dalam mengukur
pekerjaan yang dilakukan .tergantung sifat kontraknya,dasar yang dapat
digunakan yaitu
1.proposi biaya kontrak yang terjadi
dibandingkan estimasi total biaya kontrak
2.hasil survei pekerjan yang telah
dilakukan
3.penyelesaian berdasarkan proposi
fisik dari pekerjaan kontrak
Penyajian pada laporan
keuangan
Perusahaan
menyajikan pada laporan posisi keuangan yaitu
1. Jumlah
tagihan bruto kepada pelangan disajikan sebagai aset
2. Jumlah
utang bruto kepada pelangan disajikan sebagai liabilitas
Pengungkapan pada
laporan keuangan
Pada
catatan atas laporan keuangan ,perusahaan mengungkapkan hal-hal sebgai berikut
1. Jumlah
pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode
2. Etode yang digunakan untuk menentukan pendapatan
kontrak diakui pada periode
3. Metode
yang digunakan untuk menetukan tahap penyelesaian kontrak
Pengakuan taksiran rugi
Terdapat
dua jenis kerugian yang mungkin terjadi terkait dengan kontrak konstruksi yaitu
sebgai berikut
1. Rugi
pada periode berjalan dalam suatu nilai kontrak yang secara total masih
memberikan keuntungan
2. Rugi
dalam suatu kontrak yang secara keseluruhan mengalami kerugian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar