SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Jumat, 01 April 2016

Akuntansi Keuangan II



BAB 14
EKUITAS : SALDO LABA, DIVIDEN, SAHAM TREASURI, DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


KOMPONEN EKUITAS : SALDO LABA, DIVIDEN, SAHAM TREASURI
Saldo Laba
Defenisi
Sumber utama dari ekuitas pemegang saham yaitu : jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham dalam perusahaan dan jumlah yang didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Nilai yang diinvestasikan oleh pemegang saham tercemin dalam Model Disetor (Contributed Capital / Paid in Capital) sedangkan nilai yang didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya disebut Earned Capital. Earned Capital ini diperoleh dari operasi perusahaan yang menguntungkan 



Penyesuaian Periode Sebelumnya yang Berdampak pada Saldo Laba
Berdasarkan PSAK 25(Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, maka pendekatan yang harus dilakukan adalah secara retrospektif. Apabila perubahan kebijakan atau koreksi atas kesalahan tersebut menyebabkan laba bersih perusahaan pada periode sebelumnya lebih rendah (understated), maka saldo awal atas saldo laba harus dinaikkan (kredit terhadap saldo laba) dan sebaliknya.

Dividen
Defenisi
Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham, perusahaan mengeluarkan dividen berdasarkan keputusan yang diabmil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berdasarkan RUPS tersebut akan ditentukan berapa persen rasio pembagian dividen (dividen payout ratio) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan mendeklarasikan dividen, perusahaan harus memenuhi persyaratan legal dan memiliki sejumlah aset untuk didistribusikan , Berikut adalah beberapa pertimbangan perusahaan dalam memberikan dividen:
1.      Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan kreditor
2.      Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan
3.      Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan atau espandasi lebih lanjut.
4.      Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil (smoothing out)
5.      Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan di masa mendatang.
Bentuk dari Dividen
Bentuk yang paling umu adalah dividen kas yaitu perusahaan mendistribusikan kas kepada pemegang saham sebesar proporsi tertentu, Dalam pendistribusian dividen kas terdapat empat tanggal yang relavan untuk diperhatikan oleh pemegang saham yaitu sebagai berikut :
1.      Tanggal pengumuman merupakan tanggal dilakukan RUPS dan diumumkannya pembagian dividen. Pada saat ini perusahaan melakukan pengakuan atas utang dividen dengan melakukan pendebitan atas saldo laba.
2.      Tanggal ex-dividen, merupakan tanggal apabila terjadi peralihan kepemilikan pemilik batu tidak lagi berhak atas dividen, biasanya berlangsung satu sampai dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan.
3.      Tanggal pencatatan merupakan tanggal perusahaan membuat memorandum pencatatan dividen tunai untuk mengidentifikasi pemegang saham yang berhak atas dividen.
4.      Tanggal pembayaran, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Bentuk lain dari dividen selain dari dividen kas diantaranya sebagai berikut.
1.      Dividen Saham
Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro-rata kepada pemegang sahamnya. Jika dividen dibayarkan dalam bentuk tunai, maka dividen saham dibayarkan dalam bentuk saham. Dividen saham dapat berupa saham yang jenis ssama maupun yang jenis berbeda
Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut:
a.       Memenuhi harapan pemegang saham untuk mendapatkan dividen tanpa mengeluarkan uang tunai.
b.      Meningkatkan daya jual saham perusahaan, ketika jumlah saham dipasar meningkatakn harga pasar saham per lembarnya akan turun.
c.       Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham telah diinvestasikan ulang secara permanen ke dalam usaha( dan tidak tersedia untuk dividen tunai).
2.      Dividen properti
Dividen yang terutang dari aset perusahaan dalam bentuk selain kas disebut dividen properti. Perusahaan membagikan dividen properti karena keterbatasan kas atau perusahaan memiliki aset baik itu persediaan ataupun inc\vestasi yang cukup banyak yang bias jadi mengalami penurunan nilai.
3.      Dividen Scrip
Merupakan surat promes yang menyatakan tanda kesediaan membayar sejumlah uang tunai tertentu kepada pemegang saham sebagian dividen. Kebijakan pembagian dividen dalam bentuk dividen scrip ini dilakukan perusahaan apabila pada saat pengambilan keputusan tentang dividen perusahaan belum (tidak) memiliki uang kas yang memadai untuk membayar dalam bentuk dividen kas.
4.      Dividen Likuidasi
Dividen yang didasarkan pada selain saldo laba disebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini tidak didasarkan pada laba dan menurunkan jumlah modal disebut perusahaan.
Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split) merupakan peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal saham karena tidak ada perubahan total nilai maka untuk pemecahan saham tidak dilakukan jurnal atau pencatatan biasanya pemecahan saham dilakukan ketika nilai harga pasar saham perusahaan sudah terlalu tinggi sehingga menjadi kurang aktif diperdagangkan
Saham Treasuri
Defenisi
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan kemudian dibeli kembali. Beberapa alas an perusahaan melakukan hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memperkecil pajak
2.      Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas
3.      Mengurangi jumlah pemegang saham dengan mengurangi jumlah pemegang saham maka klaim kepemilikan atas perusahaan akan berkurang ddan mengurangi pengaruh dari pihak-pihak luar perusahaan
4.      Membentuk saham bagi saham
5.      Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan dibagi sebagai dividen
6.      Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain.
Selain perusahaan dapat membeli kembali sahamnya yang beredar, perusahaan juga dapat menjualnya kembali.
 
Penghasilan Komprehensif Lain
Penghasilan komprehensif merupakan komponen ekuitas yang direpresentasikan dalam laporan penghasilan komprehensif, komponen penghasilan komprehensif lain meliputi :
1.      Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap dan PSAK 19 (Revisi 2009) Aset Takberwujud)
2.      Keuntungan dan kerugian aktuaria atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja)
3.      Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing ( lihat PSAK 10 ( Revisi 2009 ) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing )
4.      Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55 ( Revisi 2013) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )
5.      Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55 (Revisi 2013 ) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN EKUITAS : SALDO LABA, DIVIDEN, DAN SAHAM TREASURI
Pengakuan dan Pengukuran Saldo Laba
Saldo laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak didistribusikan sebagai dividend dan ditrahan oleh perusahaan untuk direinvestasikan dalam bisnis perusahaan dan digunakan untuk pembayaran utang. Teknis formula untuk menghitung saldo laba adalah sebagai berikut :
            Saldo Laba =  Saldo Laba Awal + Laba (Rugi) Bersih – Dividen
Saldo laba juga terpengaruh terhadap elemen-elemen berikut yang dapat didebitkan atau dikreditkan ke saldo laba.
1.      Penutupan saldo rekening Iktisar Laba/ Rugi
2.      Distribusi kepada pemegang saham ( baik yang berbentuk dividen kas, properti atau saham )
3.      Perubahan prinsip ekonomi
4.      Koreksi kesalahan periode sebelumnya
5.      Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu
6.      Transaksi saham treasuri
7.      Kuasi reorganisasi
Pengakuan dan Pengukuran Dividen
Dividen kas
Perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk dividen kas maka terdapat dua pencatatan jurnal yaitu pada tanggal pengumuman dividen yaitu perusahaan mengakui adanya utang dividend an pendebitan saldo laba

Dividen Saham
Pembagian dividen dalam bentuk surat berharga alternative yang paling sering dilakukan adalah dividen dalam bentuk saham bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen saham sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang, transaksi dilakukan dengan cara mengapitalisasi saldo laba artinya saldo laba (sebagian atau keseluruhannya) dipindahkan ke akun modal, perlakuan akuntansi dividen saham berbeda-beda tergantung porsi dividen saham yang dibagikan
1.      Dividen Saham Jumlah Kecil untuk dividen saham dalam jumlah kecil ( kurang dari 25% saham beredar maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dnilai sebesar harga pasar wajarnya
 2.     Dividen Saham dalam jumlah Besar- untuk dividen saham dalam jumlah besar (lebih dari 25% sisa saham belum terjual) maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinlai sebesar nilai nominalnya. 
Dividen Properti
Dividen properti merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset perusahaan, perusahaan harus melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut dan mengakui adanya keuntungan atau kerugian sebagai selisih dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.

Dividen Scrip
Alternative yang bias diambil jika ingin membagi dividen adalah dengan menerbitkan promes atau janji membayar di kemudian hari ( notes payable ). Dividen semacam ini disebut dengan “scrip dividend”

Pengakuan dan Pengukuran Saham Treasuri
Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham Treasuri yaitu metode biaya dan metode nilai nominal. Saham treasuri yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijual kembali bahkan aturan Butra Efek Indonesia mewajibkan perusahaan public untuk menjual lagi saham treasuri yang dimiliki selambat-lambatnya lima tahun dari tanggal pembelian. Apabila saham treasuri tersebut sudah cukup lama dimiliki oleh perusahaan dan tidak dijual lagi kepada investor yang berminat, maka perusahaan dapat melakukan pembatalan saham treasuri dengan demikian jumlah saham yang beredar dan ditempatkan akan berkurang.
Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya pada saat akuisasi saham treasuri maka akun saham treasuri didebit sebesar biaya perolehan dan melaporkan akun saham treasuri sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas perolehan maka kelebihan tersebut dikreditkan pada akun agio saham-saham treasuri selisih tersebut tidak diakui sebagai keuntungan karena keuntungan dari penjualan terjadi ketika perusahaan melakukan penjualan aset. Apabila selisih harga dibawah harga perolehan melebihi saldo kredit pada akun agio saham-saham treasuri maka saldo laba didebit untuk kekurangan tersebut.

Metode Nilai Nominal
Metode nilai nominal pada saat akuisisi saham treasuri maka pencatatan semua transaksi dalam saham treasuri pada nominalnya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pemegang dari modal saham. Apabila harga pembelian treasuri lebih tinggi dari harga pengeluaran saham biasa, maka saldo laba akan didebit dan sebaliknya apabila harga pembelian saham treasuri lebih rendah dari harga pengeluaran saham biasa maka akan dikredit Agio Saham-Saham Treasuri.
 
Analisis Laporan Keuangan
1.      Rasio Pembagian Dividen (Dividend Payout Ratio )
Rasio ini mencerminkan pembagian dividen kas dari laba yang didapat perusahaan dengan mengetahui rasio ini investor dapat memperhitungkan pendapatan dividennya dan berapa persen dari laba bersih perusahaan yang ditahan dan diinvestasikan kembali
Rumus perhitungan rasio pembagian dividen adalah sebagai berikut :

Rasio Pembagian Dividen =         Dividen Kas
                                                     
                                          Laba Bersih-Dividen Preferen
2.      Nilai Buku Perlembar (Book Value per Share )
Rasio ini mencerminkan jumlah yang diterima setiap lembar saham apabila perusahaan mengalami likuidasi dengan basis jumlah yang dilaporkan pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan. Rasio nilai buku perlembar merupakan jumlah modal saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa
Rumus rasio nilai buku per lembar adalah sebagai berikut :

Nilai Buku per lembar =                   Modal Saham Biasa
                             
                                                      Jumlah Lembar Saham

 
  

Tidak ada komentar: